Pembuatan Cerdas China Mengilhami Afrika: Grup Xingke Menangani 20.000 Proyek Tiang Listrik di Afrika pada 2024
Mar.03.2025
(Markas Xingke Group, 15 Maret 2024) Di tengah dua tren global, yaitu transisi energi dan pembaruan infrastruktur di Afrika, Grup Xingke China secara resmi mengumumkan kerja sama strategis dengan beberapa pemerintah Afrika dan organisasi internasional untuk menyelesaikan produksi, pengangkutan, dan pemasangan 20.000 tiang utilitas baru di Afrika pada tahun 2024. Proyek ini menandai tonggak penting bagi manufaktur Tiongkok dalam melayani interkoneksi energi di Afrika dan merupakan contoh nyata dari pembangunan bersama yang berkualitas tinggi Inisiatif Belt and Road antara Tiongkok dan Afrika.

Menghancurkan "Pulau Listrik": Solusi Tiongkok Meningkatkan Pembuluh Darah Energi di Afrika
Benua Afrika selama bertahun-tahun telah menghadapi tantangan kurangnya cakupan listrik dan infrastruktur transmisi yang tua. Menurut Bank Dunia, lebih dari 600 juta orang di Afrika sub-Sahara masih belum memiliki akses stabil ke listrik, dengan beberapa negara memiliki tingkat cakupan jaringan listrik kurang dari 30%. Tiang utilitas, sebagai "rangka" dari transmisi listrik, secara langsung memengaruhi efisiensi jaringan listrik dan perkembangan kesejahteraan masyarakat.
Pesanan 20.000 tiang utilitas yang diambil oleh Grup Xingke akan mencakup 12 negara, termasuk Kenya, Nigeria, dan Tanzania, dan akan digunakan terutama untuk ekspansi jaringan listrik perkotaan, penerangan pedesaan, dan proyek transmisi tegangan tinggi lintas perbatasan. Setelah selesai, proyek ini diperkirakan akan menambah 4.000 kilometer jaringan transmisi baru, menguntungkan lebih dari 3 juta rumah tangga, dan mengurangi emisi karbon tahunan dari pembangkit diesel tradisional sekitar 150.000 ton.
Menggerakkan dengan Teknologi: Dari "Made in China" ke "Made in Africa"
Untuk beradaptasi dengan geografi dan iklim Afrika yang kompleks, Grup Xingke secara inovatif telah mengembangkan "Tiang Utilitas Cerdas Tropis"—terbuat dari bahan komposit berkualitas tinggi dan lapisan anti-korosi, mampu menahan suhu hingga 50°C, tanah asam, dan erosi kabut garam. Tiang-tiang tersebut dilengkapi dengan sensor IoT untuk pemantauan waktu-nyata terhadap beban garis, suhu, dan lokasi kerusakan, meningkatkan efisiensi pemeliharaan jaringan listrik.
"Kami tidak hanya mengekspor Produk tetapi juga fokus pada transfer teknologi," kata Li Ming, Presiden Divisi Afrika Grup Xingke, di upacara penandatanganan. Proyek ini berencana untuk mendirikan dua basis produksi lokal di Nigeria dan Afrika Selatan serta melatih 500 insinyur listrik lokal bekerja sama dengan universitas-universitas setempat untuk meningkatkan rantai industri lokal Afrika. "Di masa depan, tiang utilitas yang dibuat di Afrika akan memiliki label 'Kerja Sama Tiongkok-Afrika' dan memasuki pasar global."
Hijau dan Menguntungkan Kedua Belah Pihak: Filosofi ESG Melalui Seluruh Rantai
Atribut lingkungan proyek ini dan partisipasi komunitas adalah sorotan utamanya. Produksi tiang listrik menggunakan bengkel daur ulang yang didukung oleh tenaga surya, menghemat 30% energi dibandingkan proses tradisional, dan tiang-tiang yang dibuang dapat didaur ulang sepenuhnya hingga 100% dan dibentuk kembali. Selain itu, kelompok ini telah berkomitmen untuk membangun kelas berbasis tenaga surya untuk komunitas lokal untuk setiap 100 tiang listrik yang dipasang, mendorong kesetaraan pendidikan.
Kesimpulan: Menganyam Ikatan Cahaya
Dari desa-desa di tepi Gurun Sahara hingga koridor industri di sepanjang Rift Afrika Timur, 20.000 tiang listrik akan berdiri tegak, menopang jaringan rumit dari garis perak dan mentransmisikan denyut listrik ke setiap sudut benua Afrika. Jin Baotai, Ketua Grup Xingke, mengatakan, "Kami sangat mengharapkan untuk bekerja sama dengan mitra-mitra Afrika untuk merancang blueprint interkoneksi energi, membuat setiap lampu yang menyala menjadi catatan hangat bagi komunitas bersama masa depan Tiongkok-Afrika."
Dilaporkan bahwa 5.000 tiang listrik pertama berlayar dari Pelabuhan Shanghai, Tiongkok, pada kuartal pertama tahun 2024. Perjalanan cahaya ini melintasi Samudra Hindia secara perlahan terungkap.
Latar Belakang : Xingke Group telah terlibat mendalam dalam sektor infrastruktur listrik selama 16 tahun, dengan operasi di lebih dari 60 negara di seluruh dunia. Tiang utilitas komposit generasi keenam yang dikembangkan secara mandiri telah mendapatkan sertifikasi dari Komisi Elektroteknis Internasional (IEC) dan memimpin standar industri dalam indikator kunci seperti ketahanan terhadap angin dan pencegahan korosi.